Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Rekomendasi Sepatu Futsal

Gambar
1. Puma Evospeed 4.4 LT Rekomendasi merk sepatu futsal terbaik dan terlaris dibuka oleh Puma. Mengapa Anda harus menggunakan salah satu merk sepatu futsal terbaik ini? Karena, Puma Evospeed 4.4 LT merupakan alas kaki terbaik yang dapat melindungi kaki Anda dari cedera saat sedang bermain futsal. Puma Evospeed 4.4 LT telah diakui oleh banyak orang memiliki desain yang sangat stylish. Tidak hanya tampilannya saja yang oke, sepatu futsal Puma ini sangat ringan karena dibuat dengan sol yang tipis namun nyaman. Sepatu ini dapat membuat Anda mampu menggiring bola dengan lebih stabil. 2. Specs Swervo Rasta Nah, yang satu ini adalah produk sepatu futsal lokal yang berkualitas dunia. Kali ini,  Specs  akan mengusung model rasta ala pemain musik  reggae . Sentuhan warna ala pemusik  reggae  pada sepatu ini terinspirasi oleh warna bendera Jamaika, yakni merah, kuning, dan hijau. Bagian bawah dari sepatu ini berasal dari material kulit sintetik yang dilengkapi dengan aksen p

Shirime

Shirime adalah hantu tak berwajah, yang memiliki mata yang besar id pantatnya. Pada malam hari, mereka menakuti pejalan kaki yang tidak waspada di jalanan sepi dengan berjalan mondar-mandir. Di Jepang, “shiri” ( 尻 ) bermakna “pantat” dan “me” ( 目 ) bermakna “mata”, jadi makna nama Shirime secara literal adalah “mata pantat”. Legenda Jepang mengenai Shirime sangat aneh dan lucu. Bertahun-tahun yang lalu, seorang samurai sedang berjalan pada malam hari di kota Kyoto, jepang. Tiba-tiba, pria berpakaian kimono keluar dari bayang malam dan menghentikan langkahnya.  “Siapa disana?” Tanya samurai was-was, mempersiapkan dirinya untuk melakukan serangan.  “Permisi,” kata pria itu. “Bisakah aku meminta waktu darimu sebentar?”  Sebelum samurai menjawab, pria itu berbalik, melepaskan pakaiannya dan membungkuk. Memperlihatkan pantatnya yang besar dan samurai yang melihat itu ketakutan karena dia melihat mata yang besar dan bersinar menatapnya.  Cahaya yang aneh terpancar

The Phone Booth

Dikatakan, ada dua orang pemuda bernama Kenzo dan Tatsuya. Mereka selalu berbagi certa seram, satu sama lain. Kapanpun mereka bertemu, mereka harus mempunyai suatu cerita seram yang akan di ceritakan. Suatu hari, saat Tatsuya sedang browsing di internet, ia menemukan sebuah website yang memiliki banyak legenda Jepang. Lalu, ia membaca sebuah cerita tentang jembatan gantung yang terletak dekat dengan rumah nya.  Di website tersebut, terdapat banyak gambar jembatan tersebut dan sekitarnya . Saat ia membaca legenda ini, Tatsuya tahu bahwa Kenzo akan tertarik. Kemudian, saat ia bertemu Kenzo, ia menceritakan tentang legenda jembatan gantung itu. Jembatan gantung tersebut sudah tua usianya yang digunakan untuk menyeberangi sebuah jurang. Dijelaskan dalam website bahwa jembatan itu terkenal karena banyak orang yang bunuh diri disana. "Yah, maunya sih begitu" balas Tatsuya. "Aku sudah melihatnya di foto-foto di web... Hei tunggu dulu.. Darimana kau meneleponk

The Girl In Mask

Dikatakan ada seorang anak kecil bernama Holly. Dia berumur 6 tahun.  Suatu malam saat hari Hallowen, orang tua Holly berencana memperingati hari ulang tahun pernikahan mereka dengan pergi makan malam di restoran. Karena ini hari Hallowen, orangtua Holly kesulitan untuk menemukan Baby Sitter paruh waktu. Akhirnya, mereka menelpon seorang remaja bernama Jessica, yang tinggal di ujung jalan, dan memintanya untuk menjaga Holly. Saat Jessica sampai, orang tua Holly memberi nomor telpon mereka kepada nya untuk berjaga-jaga jika ada keadaan darurat. Setelah mereka pergi, Jessica membuatkan makan malam untuk Holly, dan pergi menonton TV. Ketika Holly selesai makan, dia bertanya "Bolehkah aku minta makanan penutup?" "Oke" balas Jessica. "Makanan penutup apa yang kau mau?" "Es Krim!!" kata Holly senang. Jessica pun pergi menuju kulkas dan mencari Es Krim. "Disini tak ada Es Krim" katanya  "Es Krimnya ada

Rumah Kita Dimana

Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan cambang yang lebat. Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis. Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat putranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia bertanya pada putranya, dimana rumah Pak Iwan. Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah, “Bu .. Bapak telah mencukur brewoknya, dan kini jadi lupa dimana rumah kita!”

The Ol’Sleepy Head

Dahulu kala ketika aku masih kecil, di kampung halamanku, Alabama Selatan, setiap kali aku bandel dan tak segera mau tidur, semua yang harus dilakukan oleh orang rumah adalah mengantarku ke ranjang lalu bercerita tentang si Ol' Sleepyhead - wanita gila yang tak pernah bisa tidur. Cerita itu selalu berhasil membuatku langsung pergi tidur tepat setelah lampu-lampu dimatikan. Beginilah kisahnya, Nyonya Flower mencoba berbagai macam cara supaya bisa tertidur. Entah berendam air hangat, membaca buku paling membosankan, atau menghitung domba dalam benaknya. Dan meskipun biasanya dia benci minuman beralkohol, setiap malam ia akan membuka botol whiskey milik almarhum sang suami untuk dicampurkan ke dalam minuman Toddy panasnya sebelum pergi ke kamar - tapi semua tak membuahkan hasil. Dia menjadi kelelahan luar biasa tanpa cukup beristirahat, tenaganya semakin menipis dengan aktivitas harian yang begitu padat. Kulitnya berubah pucat, dan matanya merah dikelilingi lingkar hitam. Kea

The Cardboard Box

Ada seorang pria tua yang kaya bernama Tn. Winters yang tinggal sendirian di sebuah rumah besar. Hanya satu temannya yang seorang perawat, seorang wanita setengah baya yang mau merawatnya. Dia tiba setiap pagi, saat cerah dan selalu lebih awal dan pergi setiap malam setelah mengantarnya ke tempat tidur. Sejak stroke, Tn. Winters telah dinonaktifkan dari pekerjaannya. Dia tidak bisa berjalan. Dia tidak bisa berbicara. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Dia bahkan tidak bisa pergi ke kamar mandi sendiri. Suatu malam, perawat itu membawa Tn. Winters keluar dari kamar tidur menuju ruang tamu. "Maaf saya harus pergi meninggalkan Anda malam ini, Pak Winters," kata perawat. "Putri saya punya bayi dan saya harus bersamanya saat ini." Tn. Winters tidak menjawab. Dia hanya duduk di sana diam-diam di kursi roda dan tetap mendengarkan. Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh bahunya dan mematikan radio itu. Orang tua itu berbalik dan dilihatnya Freddy berdir