Teori Dasar Manajemen Umum

Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang diterapkan dalam berbagi situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Berdasarkan teori manajemen terdapat tiga aliran pemikiran manajemen dan dua pendekatannya. Tiga aliran pemikiran manajemen sebagai berikut :
Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
1) Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
2) Aliran manajemen modern.
Adapun penjelasan dari masing-masing aliran pemikiran dan pendekatan manajemen sebagai berikut :
a.      Aliran Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai manajer pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan factor produksi mesin dan factor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstren dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Charles Babage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang professor matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
-Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
-Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
-Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
-Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja. Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.Dari aliran klasik ini, maka, muncullah pemikiran (mazhab) atau teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. Adapun tokoh-tokoh dari aliran manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.


Fungsi Pokok Manajemen

Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara untuk mencapai tujuan.
2. Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-orang dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan.
3. Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.
4. Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan tujuan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

Prinsip-prinsip Umum Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1. Pembagian kerja (division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)

Komentar